Senin, 12 September 2011

Tapa ledhek diyakini memudahkan jadi biduan

Fungsi spiritual di Goa Kiskeno sendiri memiliki banyak tujuan. Pertapaan Ledhek diyakini dapat memudahkan jalan bagi seorang yang berkeinginan menjadi seorang biduan seperti penyanyi dan penari. Pertapaan Santri Tani diyakini dapat memberikan kemakmuran bagi petani yang sedang menggarap sawahnya.

Masuk ke dalam cabang goa di tengah, sampai ke pertapaan Kusuma. Pertapaaan ini di yakini dapat mewujudkan keinginan mendapatkan ketentraman hati, keselamatan, atau kemudahan untuk memperoleh jabatan. Konon Raja Mataram Sri Sultan Hamengku Buwono IX pernah menyendiri di tempat ini.

Menurut Adi sampai saat ini masih banyak para peziarah yang melakukan ritual pertapaan di tempat ini, pada tanggal-tanggal tertentu seperti Senin Legi dan Jumat Kliwon. Terlihat dengan banyaknya sesaji, bekas digunakan orang-orang yang melakukan 'laku prihatin'.

Masuk lebih ke dalam lagi, akan mendapati air terjun padasan yang berbentuk seperti lidah ular. Air yang berasal dari resapan air hujan ini walaupun musim kemarau sekalipun tidak pernah akan kering. Alirannya yang mengalir keluar objek wisata Goa Kiskendo ini, tidak hanya dimanfaatkan oleh warga Jatimulyo tapi juga oleh warga Kaligesing Purworejo yang letaknya berbatasan.

Untuk menelusuri seluruh bagian goa secara detil memerlukan kurang lebih dua jam. Selama di tempat ini juga berlaku larangan-larangan yang mengandung mitos. Bilamana ada penghuni masuk, tidak boleh buang air, makan minum atau mengejek bagian manapun dari goa. Adi mengungkapakan walaupun itu hanya mitos namun dengan adanya pantangan itu menjadikan lingkungan goa tetap terjaga.

“Percaya atau tidak tapi mitos itu mampu membuat pengunjung takut membuang sampah atau merusak bagian dari goa yang semua terbentuk oleh alam,” kata Adi terkekeh.

Secara utuh penampilan Goa Kiskendo di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, lebih kurang 38 km dari kota Jogja atau kira-kira 21 km dari kota Wates itu, lebih prima ketimbang objek wisata goa lainnya di Kulonprogo. Kondisi goa sudah berlampu listrik, selain itu mulai direncanakan pembangunan taman yang rencananya sebagai area pengembangan anggrek putih asli Kulonprogo.

Goa Kiskendo yang menempati area seluas 5 hektare ini merupakan salah satu lokasi yang merupakan bagian dari jalinan legenda cerita Ramayana selain tempat wisata lain seperti Suroloyo, Gunungkelir, Watu Blencong, Kayangan dan Jonggrangan.

Setelah pemugaran Goa Kiskendo pada 1981, untuk meningkatkan daya tarik wisata dibuatlah rangkaian cerita Ramayana mengenai objek-objek wisata di Kulonprogo sehingga terlihat seperti ada keterkaitan cerita di antara tempat-tempat wisata tersebut dengan tujuan promosi.

Jalinan kisah-kisah Ramayana itu tertuang dalam bentuk relief yang menghiasi sepanjang pelataran taman yang mengantar menuju pintu masuk Goa Kiskendo. Adalah Joni, seorang seniman dari Akademi Seni Rupa Indonesia Jogja yang merangkai kisah-kisah itu dan membangun relief Goa Kiskendo pada 1982 hingga 1983.(Victor Mahrizal)

Selasa, 20 Januari 2009 10:05:31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar