Senin, 07 September 2015

ORANG DERMAWAN: Penyumbang Misteri

ORANG DERMAWAN: Penyumbang Misteri: siapa pun butuh uang, silah kan tulis NAMA, Mateus heryprasetyo  NO REK, 123-00-0114833-9 (bank mandiri) ALAMAT., komp, buprta jakarta timur

Sabtu, 02 Mei 2015

Umbi Bawang Sabrang Gempur Kanker Payudara

SEBAGIAN tanaman berkhasiat obat dimanfaatkan umbinya. Sebagai contoh bawang sabrang dengan nama ilmiahnya, Eleuthorine americana Merr. Di beberapa daerah, tanaman ini mempunyai nama lain, misalnya bawang dayak, bawang siyem, teki sabrang, bawang arab dan bawang hutan.

Sedangkan ciri bawang sabrang, antara lain daunnya membentuk rumpun serta termasuk tanaman perdu. Rata-rata dalam waktu enam bulan umbi sudah bisa diambil dan dimanfaatkan di bidang pengobatan alami. Kandungan umbi bawang sabrang, misalnya polifenol dan tanin.

Pelaku jual beli tanaman berkhasiat obat asal Godean Sleman, Samsiyah yang dibantu putranya Herlambang biasa juga menyediakan bawang sabrang. Mayoritas sudah diproses menjadi wujud serbuk atau bubuk. Bahan baku wujud umbi disetori pengepul asal Muntilan Jawa Tengah.

"Wujudnya sudah diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah itu di tempatnya dicuci bersih dan dijemur sampai kering. Setelah itu kami giling sampai menjadi wujud bubuk,” papar Herlambang.

Dia menjelaskan konsumen yang biasa membeli antara lain pemakai langsung serta pelaku usaha pembuatan produk herbal seperti untuk dibuat wujud kapsul. Khasiatnya bagi kesehatan, antara lain membantu melawan kanker terlebih kanker payudara, kelenjar/radang tenggorok, peluruh air seni dan sembelit. “Saya sendiri sudah mencoba menanam bawang sabrang di polybag-polybag, meski jumlahnya belum banyak,” jelas Lambang.

Adapun penggunaan umbinya secara langsung, tanpa harus diproses sampai menjadi wujud serbuk/kapsul, antara lain untuk membantu melawan kanker payudara. Terlebih untuk membantu mengempeskan benjolan dan menghilangkan rasa sakit akibat peradangan, yakni menggunakan 10 siung umbi bawang sabrang dan satu gelas air matang. (Yan)

Jumat, 01 Mei 2015

Air Terjun Bertingkat, Magnet Baru Nglanggeran

GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Kawasan alam pegunungan karst di Gunungkidul, memang seperti tak ada habisnya digali keindahannya. Salah satu keindahan alam tersembunyi yang baru-baru ini banyak dibicarakan ialah air terjun Kedung Kandang yang berada di kawasan Gunung Butak, Dusun Nglanggeran, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul.
Sejak beberapa minggu terakhir, air terjun Kedung Kandang seolah menjadi magnet wisata 'baru' yang banyak menarik wisatawan. Air terjun Kedung Kandang sendiri merupakan air terjun setinggi kurang lebih 25 meter yang memiliki keunikan berupa kontur yang bertingkat-tingkat.
Tipe air terjun yang memang sangat jarang ditemui inilah yang membuat banyak orang penasaran dengan air terjun yang terletak di sebelah selatan kaki bukit Gunung Api Purba Nglanggeran ini. Tak hanya menyuguhkan pemandangan air terjun yang unik, wisatawan yang datang ke Kedung Kandang juga akan dapat menikmati pemandangan bentang alam di sekitar lokasi berupa perbukitan dan lembah yang asri. Di sepanjang lembah itulah wisatawan dapat menyaksikan areal persawahan penduduk yang nampak dibuat bertingkat-tingkat mengikuti kontur tanah, sehingga nampak menyerupai areal persawahan Subak khas Bali.
Ada dua jalur yang dapat ditempuh untuk mencapai tempat ini, yakni jalur utara dan jalur selatan. Jalur utara dapat ditempuh dari kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran. Dari arah pintu masuk Embung Nglanggeran, kita hanya perlu berjalan beberapa ratus meter ke selatan mengikuti jalan aspal hingga menemukan plakat resmi penunjuk jalan.
Jalur utara ini merupakan pintu masuk resmi yang nantinta akan dibuka menuju air terjun Kedung Kandang. Dari pintu masuk jalur utara ini kita juga bisa sekaligus berkunjung ke salah satu air terjun lainnya yakni air terjun Talang Purba dengan hulu sungai yang sama dengan air terjun Kedung Kandang yakni sungai Bendo.
Dari tempat parkir, kita masih harus berjalan kaki sekitar 1,5 km mengitari dan menuruni bukit kecil yang cukup curam untuk bisa sampai ke air terjun Kedung Kandang. Hal itu karena tempat parkir atau pintu masuk jalur utara ini berada di atas/belakang air terjun Kedung Kandang.
Sementara pintu masuk jalur selatan dapat ditempuh melalui pertigaan Sambipitu, lurus ke utara ke arah Gunung Api Purba Nglanggeran. Tepatnya melalui desa Sendangsari, Putat, Patuk, Gunungkidul, yang berada tepat di sebelah selatan lokasi air terjun Kedung Kandang.
Jalur selatan melalui desa Sendangsari ini, bukan merupakan pintu masuk resmi menuju air terjun yang dibuka oleh pengelola setempat. Hal itu terjadi karena lokasi pintu masuk jalur selatan sudah berbeda wilayah dengan lokasi air terjun. Meski begitu, pintu masuk jalur selatan ini sebenarnya lebih lebih aman, lebih dekat dan lebih mudah dilalui karena berada di muka/depan air terjun Kedung Kandang.
Dari lokasi parkir tempat ini saja, kita sudah dapat melihat keindahan air terjun Kedung Kandang dari kejauhan yang nampak berdiri di ujung lembah Bendo dengan areal persawahan terasiringnya yang terhampar indah. Dari tempat parkir ini, kita hanya perlu berjalan sekitar 1 km menyusuri jalan setapak melewati lembah dan areal persawahan itu hingga sampai tepat di depan air terjun Kedung Kandang.
"Sudah 3 minggu terakhir, tempat ini banyak dikunjungi wisatawan. Pada hari biasa ada sedikitnya sekitar 50an orang datang setiap hari. Sementara pada hari libur atau akhir pekan bisa mencapai ratusan," ujar penduduk setempat, Gianto. (M-5)

Indahnya Air Terjun Pantai Joga

WONOSARI(KRjogja.com)-  Bak jamur di musim penghujan. Obyek wisata (Obwis) di Gunungkidul terus bermunculan.  Satu lagi, masyarakat menemukan air terjun di bibir pantai Jogan, Dusun Winangun, Desa Purwodadi Kecamatan Tepus. Lokasinya diantara Pantai Siung dengan Pantai Ulang Sawal (Indrayanti).

Jaraknya dari kota Kecamatan Tepus sekitar 7 Km atau 23 km dari Kota Wonosari. “Beberapa wisatawan sudah mulai mengunjungi obyek wisata ini,” kata Suwito, warga setempat, Selasa (28/04/2015).
Kondisi pantainya tidak banyak berbeda dengan pantai wisata yang lain. Keunggulannya di teluk kecil terdapat air terjun dengan ketinggian sekitar 7 mater, lebar sekitar 20 meter. Ketika gelombang surut wisatawan dapat bermain air dan berselfi digerojokan sungai Mandel ini. Gelombang pasang di pantai ini hanya sekitar 2 jam siang hari (jam 11.00 sampai jam 13.00) malam setelah pukul 21.00. “Selebihnya airnya surut,” tambahnya.

Wisatawan untuk menuju Air terjun ini tidak sulit. Arahnya ke jalur pantai Siung, sampai simpang tiga menyusur jalan cor blok halus sekitar 2 km. Hambatannya jika berpapasan dengan kendaran roda empat masih harus mencari posisi agar dapat berpapasan tanpa harus bergesekan.

“Jalannya masih sempit, tetapi ada beberapa ruas jalan yang dapat digunakan untuk berpapasan,” ujar Suwito yang sehari-harinya mencari udang di pantai Jogan. (Ewi)