Rabu, 21 September 2011

Merti Dusun, Bentuk Syukur Masyarakat


BANTUL (KRjogja.com) - Ratusan orang bergerak pelan menyusuri jalan bawah bukit Dusun Kedung Miri Desa Sriharjo Imogiri. Kemeja adat Jawa mendominasi pakaian ratusan orang dari segela generasi itu. Dua gunungan setinggi dua meter yang tersusun dari aneka hasil pertanian menambah kentalnya tradisi Jawa dalam merti dusun. Masuknya dua gunungan di pelataran rumah kepala dusun setempat menandai dimulainya prosesi merti dusun.

Lurah Desa Sriharjo Imogiri, Edy Gunawan menyatakan, tradisi merti dusun yang digelar warga Kedung Miri sejak lima tahun lalu. Tradisi merti dusun merupakan wujud syukur warga atas keberhasilan dalam bertani selama satu tahun. Selain itu adanya tradisi tersebut untuk permohonan warga agar selalu diberi keselamtan, baik dalam kekerja serta kehidupan sehari-hari.

"Paling penting dari makna merti dusun ini menyadarkan mayarakat untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Yang Maha Kuasa," terang Edy

Kepala Dusun Kedung Miri, Sugiyanta menjelaskan tradisi merti dusun dilakukan sejak lima tahun lalu. Memang ada perbedaan kemasan untuk tahun ini, yang lebih banyak mengedepankan kesenian dan potensi warga setempat. Termasuk adanya dua gunungan. "Yang jelas kami berharap acara ini menjadi daya tarik warga sekitar," kata Sugiyanto. Target lainnya ialah, agar desa Kedung Miri berkembang serta lebih dikenal dibidang pariwisata.

Merti dusun dilakukan dari dua penjuru, bregada pertama berjalan dari sisi barat Dusun Kedung Miri. Sedang satu gunungan berangkat dari Pedukuhan Wunut di sisi timur. Sebelum akhirnya bertemu di halaman rumah kepala dusun. Ratusan warga turut ambil bagian dalam acara tersebut. Merti dusun diakhiri setelah dua gunungan dinaikkan di atas panggung halaman rumah kepala dusun. (Sukro Riyadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar