Rabu, 21 September 2011

Meniru Kesuksesan Joko Tarub di Air Terjun Sekar Langit


TEMPAT ini berupa air terjun, bernama Sekar Langit. Dalam bahasa Jawa, Sekar berarti bunga, dan Langit berarti langit, maka jika diterjemahkan berarti bunga yang turun dari langit.

Air terjun Sekar Langit merupakan tetesan mata air yang berasal dari puncak gunung Telomoyo, gunung yang membatasi antara kota Salatiga dan kota Magelang di Jawa Tengah. Air terjun setinggi sekitar 30 meter ini, aliran air nantinya akan mengalir ke arah barat menuju ke aliran sungai Elo untuk nantinya bermuara di laut selatan Jawa.

Wilayah dimana air terjun ini berada, termasuk ke dalam wilayah Telogorejo, Magelang, Jawa Tengah. Warga sangat menghormati air terjun yang satu ini, hal ini lantaran sebuah runtutan kisah dongeng klasik dibalik pesona Sekar Langit.

Ya… disebut-sebut, air terjun Sekar Langit ini merupakan air terjun yang terdapat dalam dongeng legenda Joko Terub, seorang pria iseng yang mencuri selendang bidadari yang sedang mandi di sebuah air terjun.

“Dari para orang tua dan sesepuh desa dahulu memang menceritakan seperti itu, bahwa air terjun Sekar Langit ini adalah air terjun yang ada dalam cerita legenda Joko Tarub, yaitu tempat dimana Joko Tarub mengintip bidadari yang mandi di air terjun,” terang Subandi (65), sesepuh kampung Telogorejo.

Dalam legenda rakyat ini menceritakan, Joko Tarub adalah seorang anak Bupati Tuban, Jawa Timur yang sejak kecil hidup dan tinggal di Desa Tarub, salah satu desa yang kini berada di wilayah Salatiga. Joko Tarub adalah seorang pemuda desa yang memiliki kegemaran, yaitu gemara berburu burung.

Suatu pagi, seperti biasanya Joko Tarub melaksanakan rutinitasnya berburu burung. Selama seharian keluar masuk hutan, namun burung buruan tak didapatkannya, hingga tibalah Joko Tarub di suatu rimba lebat di kaki Gunung Telomoyo.

Di hutan ini, bukannya suara kicauan burung yang didengarnya, namun sayup-sayup dari kejauhan Joko Tarub malah mendengar suara canda tawa para gadis di sela-sela suara gemercik air terjun.

Terbawa rasa penasaran, ditelusurilah arah suara itu berasal. Bukan kepalang terkejutnya Joko Tarub akan apa yang ditemuinya dari sumber suara itu, dilihatnya sekelompok gadis cantik sedang asik mandi tanpa mengenakan busana sehelaipun.

Dari balik bebatuan, pemuda ini pun mengintip pemandangan yang seumur hidup belum pernah disaksikannya tersebut, hingga kemudian munculah niat nakal Joko Tarub untuk mengambil salah satu dari beberapa pakaian berikut selendang yang tergeletak di bebatuan tak jauh dari tempatnya mengintip.

Matahari perlahan terbenam, pertanda senja mulai tiba. Para gadis-gadis cantik yang sedang bugil ini mulai menyudahi mandinya untuk segera bergegas menuju ke bebatuan tempat dimana pakaiannya diletakkan. Satu persatu, gadis-gadis ini mulai mengenakan pakaiannya masing-masing.

Setelah semua pakaian para gadis dikenakan, kain selendang pun diikatkan di pinggulnya. Satu persatu, gadis-gadis misterius ini mulai terbang dan melesat menuju langit. Diketahui, ternyata selendang yang dikenakan di pinggul para gadis tersebut adalah sebagai pengganti sayap yang dipergunakan untuk terbang menembus awan.

Baru disadari oleh Joko Tarub, bahwa ternyata gadis cantik yang semenjak tadi diintipnya itu adalah sekelompok bidadari dari kayangan yang sedang turun ke bumi untuk mandi di air terjun yang kini disebut air terjun Sekar Langit ini.

Tak sia-sia Joko Tarub mencuri pakaian dan selendang dari salah satu bidadari jelita tersebut. Ini artinya, Joko Tarub akan berhasil memiliki satu diantara para makhluk cantik penghuni khayangan ini, karena pastilah akan ada salah satu bidadari yang tidak bisa pulang kembali ke khayangan.

Benar, semua bidadari telah terbang kembali ke khayangan, tinggal satu bidadari saja yang masih tertinggal di air terjun belantara ini, lantaran pakaian dan selendangnya telah dicuri oleh Joko Tarub tadi. Bidadari malang ini bernama Nawang Wulan.

Bak seorang dewa penolong, tiba-tiba Joko Tarub muncul dari balik bebatuan untuk menemani kegelisahan Nawang Wulan. Ditengah kebingungannya, akhirnya Nawang Wulan menerima ajakan Joko Tarub untuk diajak pulang ke rumah Joko Tarub.

Sesampainya di rumah, Joko Tarub bergegas lari ke lumbung padi yang terletak di belakang rumahnya. Segera, Joko Tarub menyembunyikan pakaian serta selendang milik Nawang Wulan yang dicurinya tadi.

Setelah cukup lama dua sejoli ini hidup tanpa ikatan dalam satu rumah, akhirnya Joko Tarub pun menikahi Nawang Wulan. Dari pernikahan antara manusia dengan bidadari ini akhirnya terlahir seorang bayi perempuan bernama Nawangsih.

Sebagai makhluk khayangan, ternyata Nawang Wulan memiliki kesaktian, yaitu mampu merubah setangkai padi menjadi nasi sebakul. Jadi, untuk mencukupi kebutuhan makan nasi sekeluarga, Nawang Wulan hanya cukup membutuhkan setangkai padi saja yang dimasukan ke dalam sebuah bakul yang ditutup untuk nantinya akan menjadi nasi.

Namun pada suatu hari kesaktian Nawang Wulan ini akhirnya hilang. Pagi itu, Nawang Wulan akan berangkat ke sungai untuk mencuci pakaian. Sebelum berangkat, wanita cantik ini berpesan kepada Joko Tarub suaminya untuk sementara mengasuh Nawangsih di rumah dan jangan sekali-kali membuka bakul nasi sebelum dirinya pulang.

Hari mulai siang, Nawang Wulan tak kunjung pulang, sedangkan Nawangsih menangis terus-menerus. Joko Tarub pun kebingungan, dirinya lantas membuka bakul hendak mengambil nasi untuk menyuapi Nawang Wulan. Bukannya nasi yang didapat, namun Joko Tarub hanya menemukan setangkai padi dalam bakul nasi tersebut.

Sampainya di rumah, Nawang Wulan melihat bakul nasi telah terbuka. Kecewanya Nawan Wulan kepada Joko Tarub yang tidak mengindahkan larangannya. Ini artinya kesaktian yang dimiliki Nawang Wulan akan hilang.

Setelah kejadian itu, hampir setiap hari Nawang Wulan harus mengambil beras di lumbung belakang rumah untuk ditanaknya menjadi nasi. Sehingga untuk membuat nasi, dirinya harus menanak nasi sendiri, tanpa bisa menggunakan kesaktiannya.

Lama kelamaan padi di lumbung pun kian menyusut. Pada suatu hari, di sela-sela tumpukan padi bagian paling bawah, Nawang Wulan menemukan sebuah bungkusan kain berisi pakaian dan kain selendang miliknya yang ketika dahulu hilang saat mandi di air terjun bersama teman-taman bidadari.

Baru disadari Nawang Wulan, ternyata selama ini dirinya telah dibohongi oleh suaminya, bahwa sesungguhnya pakaian dan selendangnya tidaklah hilang, melainkan dicuri dan disembunyikan oleh Joko Tarub hingga membuat dirinya tidak bisa pulang ke khayangan.

Dikenakanlah kembali pakaian bidadari berikut selendang miliknya, segera berubahlah Nawang Wulan ke wujud aslinya, yaitu bidadari. Dalam kemarahannya, Nawang Wulan menemui Joko Tarub dan bersumpah untuk meninggalkan bumi dan akan tinggal kembali ke khayangan serta untuk selamanya tidak akan menemui Joko Tarub.

Nawang Wulan juga meminta Joko Tarub untuk dibuatkan sebuah dangau, yaitu gubuk bambu kecil yang tertutup rapat. Jika Nawangsih menangis, maka Joko tarub harus meletakkan anak mereka ini di dangau. Jika suara tangis itu sampai ke khayangan, maka Nawang Wulan akan turun ke bumi untuk menyusui dan menidurkan Nawangsih.

Sepeninggal Nawang Wulan, tinggalah Joko Tarub seorang diri yang merawat Nawangsih. Setiap kali putrinya ini menangis, tak lupa Joko Tarub selalu ingat pesan istrinya untuk meletakkan putrinya di dangau.

Joko Tarub hanya bisa meratapi serta mendengarkan suara merdu Nawang Wulan yang sedang menyusui dan menyanyikan lagu tidur untuk Nawangsih dari balik bilik bambu tersebut, tanpa bisa memandang wajah cantik Nawang Wulan sedikitpun.

Seiring berjalannya waktu, umur Nawangsih telah beranjak besar dan tidak menyusui lagi. Ini berarti, Nawang Wulan tidak akan turun ke bumi lagi untuk menyusui dan menidurkan putrinya di dangau. Berarti pula, untuk selamanya Joko Tarub tidak bisa mendengar lagi suara merdu Nawang Wulan istrinya.

Membuat Cantik Dan Awet Muda

Kini air terjun yang ada dalam legenda Joko Tarub ini, yaitu air terjun Sekar Langit masih sering dikunjungi orang, baik yang ingin sekedar berwisata menikmati indahnya pesona air terjunnya ataupun pun bagi mereka yang ingin mendapat khasiat air dari air terjun ini.

Subandi mengatakan bahwa air dari air terjun Sekar Langit ini banyak dimanfatkan orang karena pancaran khasiatnya. “Mereka percaya bahwa air dari air terjun Sekar Langit memiliki khasiat, baik untuk penyembuhan penyakit atau untuk hal yang lainnya,” kata ayah tiga orang anak ini.

Air terjun Sekar Langit ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, dari penyakit yang ringan seperti gatal-gatal sampai kepada penyakit kronis yang dari kaca mata medis sudah tidak dapat disembuhkan lagi.

“Banyak yang jauh-jauh datang ke sini hanya untuk meminum air dari air terjun Sekar Langit ini. Bahkan, ada pula yang membawa pulang airnya dengan menggunakan botol. Air dari Sekar Langit ini bisa diminum secara langsung, karena berasal dari sumber mata air gunung sehingga terjamin masih alami.”

Dikatakan oleh kakek 4 orang cucu ini, tuah kesuksesan Joko Tarub dalam hal menggaet gadis cantik pun juga masih sering terjadi di tempat ini. Artinya, antara pria dan perempaun yang bertemu di tempat ini, diyakini suatu saat akan menjadi berjodoh dan menjadi pasangan hidupnya.

“Biasanya, kejadian ini dialami oleh pria dan perempuan sesama pengunjung di air terjun Sekar Langit ini yang sebelumnya sama sekali tidak saling kenal. Tanpa disadari, suatu saat nanti keduanya akan bertemu lagi dan menjadi pasangannya. Hal ini sudah banyak yang membuktikan kebenarannya.”

Bagi yang sulit jodoh, terutama kaum pria, juga sering menjadikan tempat ini sebagai tempat ritual untuk mendapatkan jodoh. Dalam melakukan ritual, biasanya batu tempat Joko Tarub mengintip bidadari-bidadari yang sedang mandi di Sekar Langit adalah tempat paling makbul untuk dilakukannya ritual.

Di batu dengan diameter sekitar 5 meter yang terletak di sebelah selatan air terjun, para pengalab berkah pencarian jodoh ini sering melakukan meditasi dengan cara melakukan pembakaran dupa atau kemenyan sambil menghadap ke arah timur laut, yaitu menghadap ke arah air terjun berada.

“Kalau yang memohon seperti itu, biasanya dilakukan pada malam hari, yaitu pada malam Jumat Kliwon atau malam Selasa Kliwon. Sering sekali pada malam-malam itu saya lihat beberapa pria yang memasuki areal sekitar air terjun Sekar Langit,” katanya.

Masih tentang khasiat dari air terjun Sekar Langit, diyakini air terjun Sekar langit juga berkhasiat untuk menambah aura kecantikan seorang perempuan. Ya.… konon dari aura gaib yang terpancar dari air terjun yang satu ini dapat membuat para perempuan akan bertampah cantik bak bidadari.

Dengan mandi atau cukup sekedar membasuh muka saja dengan menggunakan air dari air terjun Sekar Langit, mampu membuat kulit wajah menjadi cerah bersinar serta memperlambat proses penuaan alias bisa awet muda.

Selain itu, ada pula anggapan lain tentang erotisme khasiat dari air terjun Sekar Langit ini, yaitu air dari tempat ini dipercaya mampu dimanfaatkan untuk menambah padat, berisi serat kencangnya payudara di dada bagi perempuan. Caranya yaitu sambil mandi, air terjun yang mengucur ini langsung dikenakan ke bagian utama identitas kewanitaan ini.

Dapat dengan cara dikenakan secara langsung, atau boleh juga dikenakan sedikit demi sedikit atau diserempet-serempetkan saja ke buah dada. Yang penting, air dari air terjun Sekar Langit harus mengenai payudara secara langsung sebelum air tersebut jatuh menyentuh bumi.

Nawang Wulan Turun Ke Bumi

Warga masyarakat sekitar meyakini, konon Nawang Wulan dan teman-teman bidadari dari khayangan masih sering pula turun ke bumi untuk mandi dan bermain-main air serta menikmati segarnya air terjun di Sekar Langit ini.

Kejadian demi kejadian aneh pun acap terjadi di lokasi Langit ini, seolah semakin menguatkan angapan bahwa para makhluk cantik penghuni khayangan memang gemar berada di air terjun Sekar Langit.Misalnya ketika hujan turun. Setelah hujan reda, sering sekali akan dapat terlihat warna indah pelangi menghiasi langit sekitar wilayah Telogorejo, wilayah tempat dimana air terjun Sekar Langit berada.

Jika palangi itu diturut ujungnya, maka bias ujung pelangi tersebut akan jatuh berada tepat di air terjun Sekar Langit. Menurut kepercayaan Jawa, pelangi merupakan jalan atau jembatan penghubung antara kahayangan dan bumi yang sering dipergunakan para bidadari yang ingin turun ke bumi.

Selain itu, pada musim kemarau sering terdengar ramai suara perempaun yang berasal dari sekitar letak air terjun Sekar Langit berada. Namun jika didekati asal suara tersebut, maka tidak akan ditemui seorang pun berada di air terjun Sekar Langit ini.

“Saya juga sering menjumpai angsa putih yang berada disekitar air terjun. Tapi jelas, itu bukan angsa sembarangan. Orang Jawa mengatakan, seorang bidadari yang turun ke bumi itu sering menjelma wujudnya menjadi seokor angsa putih jika berada di bumi,” aku Subandi. (Ivan Aditya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar