Rabu, 09 Januari 2013

Lezatnya Bebek Goreng Berbalur Lada Hitam

LADA hitam memberi rasa pedas yang agak berbeda dibanding dengan cabe. Sensasi pedas pada lada hitam lebih awet dan panasnya berlangsung lama. Wajar jika lada hitam sering digunakan sebagai pendukung kelezatan menu mazakan.

Seperti halnya di rumah makan Bebek Goreng 17 (Pitulas) kawasan Jalan Kaliurang, Sleman ada menu bebek maupun ayam goreng berbalur saus lada hitam. Menurut pemilik rumah makan setempat, Utik Rutiningsih, cara membuat saus lada hitam tidak rumit. Secara garis besar, lada hitam dibuat bubuk dengan cara diblender. Lalu dicampur dengan bahan-bahan pendukung seperti saus tomat, aneka bumbu dan air matang secukupnya.

“Masih ditambah gula lalu ditumis menggunakan margarin,” jelasnya kepada KRjogja.com, Kamis (3/1).

Ditambahkan Utik, saus lada hitam bercita rasa unik mampu mendukung kelezatan berbagai olahan daging mulai dari ayam, bebek maupun sapi. Baik daging tersebut digoreng maupun dibakar. Sebelum digoreng dan dibakar, daging sebaiknya direndam menggunakan perasan jeruk nipis atau asam matang. Setelah dicuci lalu direbus dahulu menggunakan bumbu kuning berbahan kunyit, bawang putih, bawang merah dan kemiri. "Untuk memperkuat rasa ditambah juga aneka bumbu lain seperti garam, gula, serai, jahe, daun jeruk dan penyedap rasa," papar istri dari Muhadi ini.

Setelah direbus lalu digoreng dan sebelum disajikan dibalur dengan saus lada hitam. Selain rasa saus lada hitam masih ada pilihan lain seperti kremes, baberque dan blackpaper. Jika memilih daging bebek harga antara Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per porsi. Sedangkan daging ayam antara Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu per porsi. Adapun nama Pitulas (17), sebab mempunyai sejumlah alasan seperti sesuai nomor rumahnya, menikah pada umur 17 tahun dan sesuai tanggal wisuda anaknya. (Yan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar