SIFAT tidak mood pasangan ketika diajak bercinta mungkin menjadi sebuah
hal menyakitkan. Kenali tanda-tandanya agar Anda tak dibuat sakit hati
olehnya.
Mendengar kata "Tidak malam ini sayang, aku sedang
sakit kepala" dari pria Anda mungkin sangatlah tak mengenakkan. Namun
sayangnya, alasan ini pun menjadi senjata yang banyak digunakan pria
untuk menunda seks seperti dikatakan sebuah survei.
Jajak
pendapat baru yang dilakukan Forum amal independen Men’s Health
menemukan, bahwa 15 persen pria berusia antara 18 dan 59 tahun mengaku
"kurang minat pada seks". Hubungan-layanan konseling
Relate mengungkapkan, bahwa ada peningkatan 40 persen pada jumlah pria
di mana mereka tidak tertarik pada seks dibandingkan 10 tahun lalu.
Gangguan libido rendah tersebut sebenarnya tidak dikarenakan masalah
fisik, namun dikarenakan mereka memang sedang tidak ingin berhubungan
seks. Penelitian telah menemukan, bahwa tren penurunan keinginan pria
ini merupakan akibat langsung dari perubahan peran wanita dalam
masyarakat.
Pria merasa kewalahan dengan wanita modern yang
percaya diri dan nyaman dengan kebutuhan seksual dan keinginan sendiri.
Selain itu, bombardir gambar seksual di internet, televisi kabel dan
majalah kepada pria di mana wanita menuntut untuk mewujudkannya sebagai
fantasi seksual pun turut memengaruhi melemahnya gairah seksual pria.
Terapis terkenal soal masalah hubungan, Michele Weiner-Davis, yang berbasis
di Chicago menyatakan, bahwa setidaknya 25 persen dari semua pria
menderita keinginan seksual yang rendah. Bukan hanya itu, pria pun
merasa terpinggirkan atas gangguan tersebut.
�
"Sepertiga rumah
di Amerika di mana kedua pasangan bekerja, wanita berpenghasilan lebih
dari pria. Ini merupakan kesedihan sekaligus gangguan bagi agenda
seksualitas para pria," ucap Michael Gilbert, penulis buku The
Disposable Male, seperti yang dikutip The Stir.
�
Masalah ini
lebih diperburuk dengan jumlah pria yang terlalu banyak bekerja,
sehingga beralih ke alkohol untuk bersantai setelah bekerja. Padahal
seperti yang telah banyak diungkap sebelumnya, bahwa minuman keras dapat
mengganggu testosteron.
"Seks merupakan permainan dengan
libido memerlukan waktu tertentu. Tapi pria Inggris bekerja dengan jam
terpanjang di Eropa dan akhirnya seks mereka tidak berjalan dengan baik
secara bersama-sama,” sambut Phillip Hodson, psikoterapis dan penulis
buku� Men: An Investigation Into The Emotional Male.
�
Dengan kondisi tersebut, minuman beralkohol pun dianggap sebagai pelarian untuk membuat mereka kembali bergairah.
"Pria minum karena hal tersebut merupakan jalan pintas untuk relaksasi
dan alkohol dianggap dapat mengimbangi libido,” tutupnya. (Okz/Git)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar